-->

kenal diri

MENGENAL DIRI

*Mengenal Diri*

Perjalanan itu dimulai dari dalam diri kita sendiri, 
perjalanan itu dimulai dari dalam terus kedalam, 
akhirnya serta alam dengan keindahannya dan dengan keganjilannya, 
hanyalah sebagai saksi pencari diri.

Jadi 
sebelum kita mengenal Tuhan, maka kenallah diri, 
sebelum kita mengenal diri lebih dahulu, kenallah ADAM lebih dahulu, dan 
sebelum kenal kepada ADAM kenallah MUHAMMAD lebih dahulu. 

Demikianlah 
orang yang hendak mengenal diri dan mengenal akan tuhan Allah AzzaWajalla.

Bahwasanya Allah Taala menjadikan dahulu daripada segala asia itu ialah NUR NABI mu. 

Diriwayatkan oleh ZABIR beliau pernah juga bertanya kepada Nabi s.a.w 
lalu dijawab oleh Nabi s.a.w 
''AWWALUMA KHOLAQOL LAHU TAALA NURI NABIYIKA,YA ZABIR'' 

Artinya=
Mula mula dijadikan Allah Ta’ala daripada segala asia itu ialah NUR NABI mu ya ZABIR.

Maka nyatalah RUH NABI itu dijadikan dahulu daripada segala asia itu, 
dan lagi dijadikan ia daripada Zat-Nya jua, 
tetapi sebelum tuhan menjadikan NUR MUHAMMAD, 
Tuhan telah mengatakan dalam kitabnya Al’quranul qarim yang berbunyi artinya=
Pertama AKU jadikan ILMU sebelum AKU jadikan NUR MUHAMMAD. 

Maka nyatalah kepada kita bahwa NUR MUHAMMAD itu 
jadi daripada ILMU-NYA dan daripada KUDRAT DAN IRADAT-NYA

Dan nyatalah bahwa Roh kita dan batang tubuh kita ini daripada Nur Muhammad. 
Maka kita ini tiada lain dan tiada bukan,pada Hakikatnya Nur Muhammad jua. 

Dan kalau telah jelas dalam hati makrifat akan hakikat Nur Muhammad itu, 
maka hendaklah engkau mesrakan Nur Muhammad itu kepada Roh dan 
kepada batang tubuhmu dan kepada seluruh kainat. 
Kalau sudah benar-benar mesra,
insyaallah engkau akan melihat keelokan Zat Wajibal Wujud.

Dan Syeikh ABDUL RA’UF berkata yang sebenar-benar diri itu ialah nyawa. 
Yang sebenar-benarnya nyawa itu ialah Nur Muhammad. 
Dan yang sebenar-benarnya Nur Muhammad itu ialah sifat. 
Yang sebenar-benarnya sifat itu ialah zat. 

Tetapi disini bukan zat hayyun,tapi zat hayat.

Dan lagi kata ariffbillah 
''Bermula yang sebenar-benarnya diri itu ialah Roh, 
tatkala ia nasab sekalian tubuh, NYAWA namanya. 
Tatkala keluar masuk NAFAS namanya. 
Tatkala ia berkehendak HATI namanya. 
Tatkala ia ingin akan sesuatu, NAFSU namanya. 
Tatkala ia memilih akan sesuatu IKHTIAR namanya. 
Tatkala ia dapat memperbuat akan sesuatu AKAL namanya. 
Dan tatkala ia yakin akan sesuatu IMAN namanya. 

Jadi pohon akal itu adalah ILMU. 
Inilah yang disebut yang sebenar- benar diri. 
Tetapi janganlah terhenti kepada roh itu saja, 
teruskanlah kepada yang hak (kepada Allah Ta’ala).

Dan firman Allah Ta’ala dalam Al qur’an : ANA MINNURILAH WAL ALIMU MINNUR,

Artinya : Daripada cahaya Allah, dan sekalian Ilmu daripada cahayaKu. 

Tetapi Nur disini bukanlah menurut pahaman umum yang berlaku ia bukan zat, 
bukan benda dan bukan materi, tetapi diatas segala-galanya. 
Insya Allah kita akan bertemu juga dengan NUR cerlang-cemerlang itu.

Dan lagi firman yang berbunyi : 
AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRI WASIFATIN WA SIFATUN LAGOIRIH, 

Artinya : 
insan itu rahasiaKU, rahasiaKU itu sifatKU,dan sifat itu tiada lain daripada AKU jua.

Jadi yang sebenar-benarnya insan itu manusia, 
yang sebenar-benarnya manusia itu ialah Afa’al Allah. 
Yang sebenar-benarnya Afa’al Allah itu ialah Sifat Allah. 
Yang sebenar-benarnya Sifat Allah itu ialah Zat Allah. 

Karena zat dan sifat itu tiada menerima tunggal 
dan Zat dan Sifat itu tiada sekutu dan tiada pula bercerai. 

Dan barang siapa menyekutukan Zat dan Sifat, 
atau menceraikannya, maka orang tersebut dihukumkan SYIRIK KHAFI.

Sabda Rasulullah s.a.w. didalam Al hadis yang berbunyi

 ''UJUDUKA ZAMBUN QIAASALAHU LIGOIRIH''. 

Artinya=Syirik Khafi itu adalah dosa besar. 

Jadi selama ujud Adam masih melekat dalam dirimu, 
niscaya tiada sampai semua ibadatmu walau setinggi langit. 
Jadi untuk melepaskan syirik khafi itu keluarlah engkau dari diri engkau.

Disini kita bicarakan sedikit tentang diri kita yang sebenar-benarnya.

Adapun diri kita ini ada tiga bagian :

*Pertama ialah diri yang sebenarnya (rahasia)
*Kedua ialah diri terperi (Muhammad)
*Ketiga ialah diri terdiri (adam).

Jadi yang pertama tadi ialah kembali kepada yang hak. 
Kedua ialah kembali kepada rasa Muhammad. 
Ketiga ialah yang betah tinggal kepada rasa adam semula. 

Jadi dosa besar yang tiada ampunan kecuali kembali kepada yang sebenarnya. 
Jadi yang sebenar benar Ruh itu Nur Muhammad. 
Jadi yang sebenar-benar Nur Muhammad itu Sifat. 
Sebenar-benar sifat itu ialah Zat. 

Jadi Zat itu Zat Hayat,bukan Zat Hayyun. 
Jadi Allah adalah nama Zat, dan Muhammad nama Sifat. 
Zat dan Sifat itu tiada bersatu dan tiada bercerai. 
''WANAN KAANAFI HAJIHI AMA FAHUWA FIL AKHIRATIA’MA WA ‘ADHOLLU SABBILA'', 

Artinya=Barang siapa buta dalam dunia ini, niscaya buta juga di akhirat sesat di jalan.

*RUMUS 
1. Hidup tubuh karena nyawa,hidup nyawa karena Allah.
2. Tahu hati karena tahu Ruh, tahu Ruh karena Allah.
3. Kuasa anggota tubuh karena Ruh, kuasa Ruh karena kuasa Allah.
4. Berkehendak puad kerena berkehendak Ruh, 
    berkehendak Ruh karena berkehendak Allah.
5. Mendengar telinga karena mendengar Ruh, 
    mendengar Ruh karena mendengar Allah.
6. Melihat mata karena melihat Ruh, 
    melihat Ruh karena melihat Allah.
7. Berkata mulut karena berkata Ruh, 
   berkata Ruh karena berkata Allah.

Maka kita rumuskan pula tentang diri bathin itu sebagai berikut dibawah ini :

Adapun yang dimaksud dengan fana oleh ahli tasawuf ialah : 
lenyapnya perasaan hamba dari nafsu basyariah, 
yakni segala sifat-sifat ke-ia-an dan ke akuan dari kemanusiaan, 
sudah takluk pada tuhannya, maka jadilah ia baqa dengan Allah Ta’ala.

Bilakah datangnya dan bila pula kembalinya? 

Jawabnya ialah : 
bahwa diri bathin itu datang kedunia ini adalah setelah adanya jasad, 
sesuai dengan firman Allah yang artinya= 
kemudian Kami sempurnakan jasad itu, lalu ditiupkan roh kepadanya.

Darimana diri itu datangnya dan kemana pula kembalinya, 
serta apa maksud datang kedunia ini?

Jawabnya ialah 
datangnya dari Allah dan kembalinya kepada Allah,
adapun maksud datang kedunia ini adalah dengan jasad sebagai alatnya.
Disqus Comments